Latar Belakang

Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dalam pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmaniah, mental, sosial,dan emosional. Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani ada mulai dari bangku sekolah dasar sampai bangku sekolah menengah atas ataupun kejuruan. Dalam tujuannya pendidikan jasmani selain mencapai kondisi psikomotor yang baik, kognitif yang baik, juga bertujuan mengembangkan afektif yang baik berkaitan dengan karakter anak didik. Karakter yang dimaksud di sini adalah anak didik yang mempunyai disiplin, jujur, mandiri, dan mempunyai derajat kesehatan yang baik. Hal ini sebagai akibat dari rutinitas kegiatan aktivitas jasmani.

Sesuai yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (2000:15) bahwa melalui aktivitas jasmani anak diarahkan untuk belajar sehingga terjadiperubahan tingkah laku yang menyangkut aspek fisik, intelaktual, emosional,sosial dan moral. Menurut Depdiknas (2003:16) “melalui pembelajaran penjas siswa akan memperoleh pengalaman yang erat kaitannya dengan keadaan pribadi yang menyenangkan, berbagai ungkapan kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, pola hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia, juga akan dapat membentuk kepribadian yang positif”.

Kebiasaan aktivitas jasmani ini diharapkan muncul karena adanya pengaruh dari pendidikan jasmani yang berlangsung di sekolah-sekolah. Sehingga seorang guru pendidikan jasmani harus benar-benar mampu untuk membuat pembelajaran pendidikan jasmani yang membuat peserta didik menjadi tertarik dan sukarela melakukan aktivitas jasmani selain hanya di sekolah. Berkaitan dengan ini program pendidikan jasmani yang menarik di sekolah tentunya akan membawa dampak positif bagi siswa-siswanya, dampak positif itu dapat berupa kesenangan siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani ataupun kemauan siswa dalam beraktivias jasmani ketika di luar jam pelajaran. Jika ini terjadi maka siswa akan mampu menguasai tugas gerak yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani ketika pembelajaran berlangsung. Siswa akan mudah melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh guru.

Salah satu aktifitas jasmani antara lain dalam bentuk permainan. Permainan adalah salah satu cabang olahraga, permainan itu dibagi menjadi dua yaitu permainan bola besar dan permainan bola kecil, salah satu diantara permainan bola besar yaitu bola voli, permainan bola voli merupakan permainan yang sangat menarik dan populer di lingkup pendidikan sekolah.

Servis merupakan salah satu teknik dasar permainan bola voli yang diajarkan siswa sekolah agar dapat bermain bola voli dengan baik. Berdasarkan jenisnya servis bola voli di bedakan menjadi dua yaitu servis bawah dan servis atas.
Servis bawah merupakan teknik dasar yang paling awal diajarkan siswa sekolah. Servis bawah dilakukan dengan kedua lengan untuk dioperkan atau dimainkan dilapangan sendiri. Pola gerak-gerakan servis bawah melibatkan beberapa gerakan dari anggota badan antara lain : posisi kaki, posisi badan, posisi kedua tangan, dan gerak lanjut.

Usia Sekolah Dasar (SD) merupakan masa awal perkenalan teknik dasar dalam permainan bola voli, bahwasanya di SD pembelajaran bola voli diajarkan mengenai teknik - teknik dasar dominan dalam permainan tersebut. Agar siswa SD mampu melakukan servis bawah dengan baik dan benar harus dilakukan pembelajaran dengan bermain yang menyenangkan dan itu dapat dilakukan dengan memodifikasi. Kemampuan siswa melakukan servis bawah bola voli juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Disamping karakteristik individu, faktor kondisi fisik juga sangat berpengaruh terhadap kualitas servis bawah yang dilakukan.


Berdasarkan pengamatan pada siswa-siswi kelas IVB di SD Negeri 05 Metro Pusat, yang mana pembelajaran pendidikan jasmani pada materi bola voli khususnya servis, siswa cenderung bermalas-malasan. Dari hasil pemantauan peneliti di lapangan tingkat keberhasilan siswa dalam melaksanakan servis dengan kategori cukup 42,4% dan kategori kurang 57,2% sedangkan yang mampu berhasil melakukan servis bawah dengan baik belum ada.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama